ByAssoc. Professor. Awaludin Marwan, SH, MH, MA, PhD
20 Januari 2025
Nasib DPO
Di sebuah bilangan Sudirman yang ramai Gedung pencakar langit.
‘Lho kok sendirian Ko?’
‘Iya, baru sebulan yang lalu saya ditunjuk oleh Direksi sebagai DPO. Seorang diri’ Jawab Eko
Eko seorang sarjana akuntansi dengan predikat cumlaude dari perguruan tinggi negeri ternama.
Tak pernah terbayangkan, ia akan menjadi salah satu karyawan industri keuangan besar di Kawasan Sudirman yang prestise.
Tono sudah lama mengenalnya. Ia memang sosok yang rajin dan tekun. Di tugas barunya ini pun, ia sudah mondar-mandir ke sana ke mari untuk mencari informasi. Bagaimana implementasi UU No. 27 Tahun 2022.
Tono dan Eko adalah teman karib. Tono sedang menyusun disertasi doktornya di Australia dengan topik PDP di sektor pemerintahan. Sebenarnya tak ada hubungannya dengan industri keuangan. Namun karena punya minat dan kepentingan yang sama. Tono akhirnya berkunjung.
‘Sulit Ton,’ kelakar Eko. ‘Indonesia, kan masyarakatnya komunal dan terbuka. Privasi adalah barang baru, yang aneh.’ Imbuhnya.
‘Ya, tapi ini sudah regulasi bung, mau bagaimana lagi?’ balas Tono
‘Iya sih,’ sambil menghela nafas. Eko berjalan menuju jendela yang masih bersih, tapi tetap diusapnya seperti ada debu tebal yang mengejek. ‘Dendanya itu lho, 2 % dari total pendapatan.’
‘Aman mah saat ini. Lembaganya belum berdiri.’
‘Kalau pun berdiri, masih butuh proses untuk dimasukkan ke dalam regulasi PNBP. Tak bisa sehari dua hari.’ Yakin Tono.
‘Semua orang juga bilang begitu ya. Tapi perusahaan ini bekerja dengan reputasi bray. Tak bisa sembarangan. Apalagi PDP sekarang seperti menjadi etika bisnis ya.’ Wajah Eko nampak berbaur antara keraguan dan keyakinan kali ini. Entah kenapa.
‘Apalagi Ton,’ sambil sedikit bergetar nada bicaranya. ’14 November 2022 yang lalu, seorang ditangkap. Dikenakan pasal pidana PDP. Ia dikenai 4 bulan dan denda 1 milyar.’
‘Ini gak main-main Ton.’ ‘UU ini itu UU yang galak.’
‘Sudahlah Ton, diminum Ton, kopinya keburu dingin.’
Tono pun menyeruput kopi yang dihidangkan oleh OB kantornya Eko. Kopi pahit tanpa gula yang lain pun digenggam dan ditenggak oleh Eko. Keduanya adalah penggemar kopi pahit. Dulu mereka punya cita-cita bikin warung kopi semasa mahasiswa.
Tapi cita-cita tinggallah angan-angan. Di ibu kota ini, jangankan usaha bersama, ketemu saja sudah merupakan anugerah. Apalagi Tono masih harus sering bolak-balik Australia karena disertasinya.
Setelah bercakap-cakap soal keluarga. Pembicaraan kembali lari lagi menyelesaikan hasrat penasaran dan curhat soal PDP.
Tono mengumpat pembimbingnya yang konon seperti ‘penggaris’, kakunya sulit ditekuk kalau sudah soal akademik. Bahkan beberapa hal, pembimbing sama sekali tidak masuk akal. Kalau sudah begitu, sang dosen akan bilang ‘Anda mau lulus atau Anda mau berdebat?’
Sementara Eko bercerita tentang beratnya pekerjaan barunya. Ia dengan latar belakang pendidikan akuntansi, harus berjibaku dengan aspek hukum dan teknologi PDP.
‘Ko, di tim. Dirimu dibantu siapa saja bro.’ Tanya Tono
‘Enggak, saya sendiri bray. Single fighter.’ Tawa Eko terlihat kontras muka sedih.
‘Bray, yang paling sulit itu menyakinkan manajemen. PDP bagi mereka itu antara penting dan tidak penting ya. Sisi lain, ingin comply. Sisi satunya, saya tidak ada dukungan tim, pendanaan, waktu, atensi, dan kebijakan.’
‘Belum lagi kawan-kawan unit kerja yang lain bray. Lihat saya saja, itu mereka langsung menghindar. Takut saya tagih RoPA-nya. Banyak yang belum ngumpulin RoPA ya. Jika pun mereka sudah ngumpulin, laporannya asal-asalan. Stres saya bray.’
‘Padahal di UU 27 kan sudah jelas. Kalau kita gak ngerjain RoPA, kita bisa denda. Tapi gak ada yang peduli bray.’ Keluar keluh kesah Eko. Seperti ia menemukan tempat muntah-muntah setelah sekian lama tertahan.
Tono menepuk pundak sahabatnya. ‘Sabar ya Ko. Sabar. Semua kerjaan pasti selalu ada tantangannya.’
Mereka pun mengengak sisa kopi yang nyaris dingin, sambil memandang langit Jakarta yang kusam.
Bersambung....
Penulis:
Assoc. Professor. Awaludin Marwan, SH, MH, MA, PhD
Founder PRIVASIMU dan Dosen Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Popular Articles
AI Deep Learning dan Pelindungan Data Pribadi
Adhi Prasetyo Utomo
Rezim Pelindungan Data Pribadi: Apa sajakah yang berubah?
Eryk Budi Pratama, M.Kom, M.M, CIPM, CIPP/E, FIP
Memperbincangkan RoPA
Assoc. Professor. Awaludin Marwan, SH, MH, MA, PhD
Diskursus AI, Keamanan Siber dan Privasi
Adith Aulia Rahman
Diskursus Filsafat Hukum Pelindungan Data Pribadi
Assoc. Professor. Awaludin Marwan, SH, MH, MA, PhD
Dinamika Kontrak Pelindungan Data Pribadi
Assoc. Professor. Awaludin Marwan, SH, MH, MA, PhD
Perjalanan dalam Menerapkan Pelindungan Data Pribadi (Maret 2024)
Eryk B.Pratama, M.Kom, M.M, CIPM, CIPP/E, FIP
Mengurai Makna Persetujuan Eksplisit: Studi Kasus Planet49
Intan Reffina, S.H.
DPA Belgia vs Facebook : Perselisihan Kepentingan dan Kewenangan
Ade Nuraini Rahmawati
Tantangan Implementasi Pelindungan Data Pribadi
Awaludin Marwan
Know Your Rights as a Data Subject According to the PDP Regulation.
Shafira Nadya Nathasya
Cross-Border Transfer of Personal Data.
Shafira Nadya Nathasya
Existence and Obligations of Personal Data Controllers Based on Regulation Number 27 of 2022
Alfina Nailul Maghfiroh
Company Data Leaked Due to Employee Actions, What is the Legal Basis?
Yanuar Ramadhana Fadhila